Puisi tentang kehidupan suku anak dalam di jambi

“Paras Negriku”
Karya : Rika Atika Risna

Tertawa dengan kepolosan…
Berkumpul atas nama kebersamaan…
Alunan merdu semilir angin…
Menyelinap lembut anak telinga… Dibalik lahan berselimut hijau…
Ribuan manusia rimba…
Hidup terpisah…
Sepanjang hulu sungai…
Taman Nasional Bukit Duabelas… Mata menjorok kedalam…
Kulit gelap…
Tampak usang…
Rambut kusut…
Hiasi di kepalanya… Berlindung dari sayap kapak tajam…
Menangis saat kobaran api mengelus hutan…
Hutan ku telah tumbang…
Rasakan masa depan kian kelam…
Esok…. Dimana ku tinggal… Menepak tanpa alas kaki…
Membawa diri susuri hari…
Hingga peluh tetesi dahi… Keliling mengitari setiap sudut…
Berbebankan kain lusuh…
Bawa buah hati tersayang…
Dalam waktu berkepanjangan… Menepi mencari makan…
Untuk ganjalan perut kosong…
Mengunyah campuran pedas pahit…
Adalah kebiasaan… Rumah godong…
Berlapis kayu…
Beratap rumbiak…
Berdiri kokoh….
Saat panen datang… Istana megah…
Bukan impian…
Makanan sedap…
Bukan idaman… Tak juga berpikir…
Untuk memintal masa depan…
Bagi anak-anak titipan…
Yang pasti hari ini…
Mencari santapan liar…
Sebagai buruan… Tuk raih bintang kemenangan… Sampai suatu masa tiba…
Kami adalah mereka..
Kami adalah serpihan orang terang… Bersikukuh pada adat leluhur…
Tunduk dan patuh…
Pada sang temenggung… Pemberian tulus..
Dari tangan sang dermawan…
Tak meluluhkan hati…
Jiwa hakiki… Lelah dengan rayuan…
Bukan maksud tolakan…
Sebuah sumpah terngiang…
Celakalah kami…
Mengubah hidup…
Lenyapkan hutan… Itu katanya…

Tinggalkan komentar